
Kerangka Konseptual Akuntansi
Kerangka konseptual akuntansi adalah sebagai gambaran umum dari struktur ilmu akuntansi..
Setelah Nonton "Hayya" Lalu Apa?
Film yang merupakan sekuel dari The Power of Love garapan Jastis Arimba.
Menikmati Danau Tolire di Ternate Yang Penuh Misteri
sempatkanlah singgah untuk sekedar beristirahat dan merasakan keindahan alam Danau Tolire yang sangat sejuk dengan udaranya cukup dingin.
Manusia Menurut Al Ghazali
Filsafat Islam dan tasawuf, pada umumnya, memandang manusia terdiri dari dua substansi
Time Value of Money Dalam Konsep Pengakuan Pendapatan
Islam tidak mengenal dan tidak membenarkan konsep nilai waktu uang (time value of money).
Selasa, 31 Agustus 2010
Hipotesis Fenomena Pasar Tenaga Kerja.

Sabtu, 28 Agustus 2010
Bagaimana Ramadhanmu Saudaraku ; Palestina

Jumat, 27 Agustus 2010
Re-Institusionalisasi Arsitektur Zakat Nasional

Rabu, 25 Agustus 2010
BMT ; Merevitalisasi Industri Kreatif Indonesia

Minggu, 22 Agustus 2010
Cina Telah "Bangun" ; Kapan ya Indonesia..??

Jumat, 20 Agustus 2010
Lamunanku Tentang Pasar Tradisional

Sudah lama aku tidak berkeliling di daerah tempatku kini tinggal. Barangkali kesibukan kuliah dan kegiatan kemahasiswaan menyita waktuku. Padahal dulu aku sering melakukanya. Tapi, sebenarnya sih tidak sibuk-sibuk amat. Kalau direncanakan mungkin bisa. Malas mungkin. Ha^_^.
65 Tahun Cintamu Palestina Untuk Indonesiaku; Semoga Berbalas

65 tahun sudah kau mencintai kami. 65 tahun sudah kau selalu memberi semangat untuk kami. 65 tahun sudah kau ikat jiwamu dengan tali cinta ukhuwah dengan kami. 65 tahun sudah kau gemakan takbir yang terdengar lirih di telinga kami. 65 tahun sudah kau tumpah ruahkan perasaan yang tak harap balas dari kami. Dan 65 tahun sudah kau riwayatkan sejarah dan jalan panjang perjuangan ilahi yang diparadekan tidak hanya untuk dunia, tapi juga untuk kami. Ya. Untuk kami bagimu Palestina.
Duhai Palestina
Surat “Cintaku” Untukmu Saudaraku

u.p : Saudaraku yang Kucintai karena Allah
Saudaraku
Takdirku bertemu denganmu memberikan fakta bahwa Allah menyimpan serangkaian hikmah di dalamnya. Bagi siapapun yang sudah memahaminya dan meresapinya, maka beruntunglah. Sebab “sesuatu” atau hikmah itu adalah barang hilang bagiku, bagimu dan bagi kita semua. Sebagai mukmin. Jikapun kini belum lagi dipahami dan dirasakan, itu cuma soal waktu. Kelak Allah akan tampakkan ia dihadapan kita. Sejelas-jelasnya. Seterang-terangnya. Tapi, semoga saja kita tidak merugi. Rugi karena boleh jadi kita sulit mengkap segala hikmah. Yang asasinya, itu untukmu dan juga untukku. Dan boleh jadi pula kita pula yang tidak berkeinginan mencarinya. Atau berusaha memohon padaNya, karena kesulitan diri kita. Perilaku kita. Semoga saja tidak.
Kamis, 19 Agustus 2010
Tinjauan Sejarah Sistem Moneter Indonesia

Pasar Modal Syariah

Senin, 16 Agustus 2010
Pesona Manusia Pengusung Ekonomi Islam

Efektifkah Organisasi Dakwah Kita..?

Kamis, 12 Agustus 2010
Rekaman Ade - Ary Fiktif ; Lakon apa lagi ini ?

Rabu, 11 Agustus 2010
Berterimakasih Pada Pak Polisi Di Ramadhan Ini

"Backpacker" Ramadhan

Sabtu, 07 Agustus 2010
Kembangkan UKM Depok Dengan BMT

Sudah jadi pemahaman umum bahwa Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan lembaga keuangan mikro non-bank yang punya akses yang sangat mudah dijangkau oleh pengusaha mikro untuk memperoleh pembiayaan. Menurut konsepnya BMT merupakan lembaga yang mencakup dua jenis kegiatan yaitu, pertama kegiatan mengumpulkan kekayaan dari berbagai sumber dalam bentuk zakat, infaq, dan sedekah serta dana-dana lain yang penyalurannya diberikan kepada yang berhak dalam mengurangi dan mengatasi kemiskinan. Kedua, kegiatan komersil yang menumbuhkan dari sisi ekonomi. (Muhammad Ridwan)
Kemunculan BMT di Indonesia pada tahun 1992 dengan jumlah lebih dari 300 BMT. Kemudian mencatat prestasi gemilang ketika Indonesia dilanda krisis keuangan Asia pada tahun 1998. Dengan jumlah lebih kurang 2000 unit BMT tahun 2006 semakin memantapkan posisinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah yang dikelola secara adil, jujur, dan transparan.
Puasa ; Mempertajam Kapasitas Eksekusi Narasi Organisasi Kita


Narasi adalah ide, gagasan, dan tujuan. Menjadi pertanyaan besar jika organisasi tidak punya narasi. Dapat dipastikan bahwa organisasi itu akan rapuh pada eksistensinya jika ia tak mau menentukan arah pada apa dan kapan ide itu terwujud.
Sumber daya. Ketersediaan orang, fasilitas, sistem kerja, dan uang. Merupakan pendukung mutlak yang harus ada dalam organisasi. Menjamin kenyamanan dalam kerja, menjamin efisiensi dalam gerak dan menjamin ketepatan dalam ukuran.
BankKu Nyar'i

Jumat, 06 Agustus 2010
Kontroversi Blackberry; Indonesia Perlukah Ikut2an Blokir??

Kamis, 05 Agustus 2010
Pesona Depok ; Sesaat, Ketika dan Pasca Ramadhan

Kurang lebih selama 10 tahun tinggal di depok, begitu banyak yang diperoleh dan diketahui. Dari bidang politik, sosial, budaya, ekonomi dan kemasyarakatan. Dinamika sosialnya juga sangat terlihat jelas. Ini saya perkirakan karena depok juga bagian dari kota metropolitan. Dimana beberapa pusat bisnis, pendidikan, industri juga ada di sini. Struktur masyarakat yang cenderung heterogen. Datang dari berbagai wilayah di Indonesia.
Carut marut di kota depok juga sedikitnya pernah terjadi. Politik misalnya. Pemilihan Walikota Depok periode 2005-2010 punya fenomenanya sendiri kala itu. Saling menghujat. Tuduh sana sini. Dan konflik antar golongan-golongan. Di bidang pendidikan pun demikian. Pelajar yang masih bau kencur sok menampakkan jati dirinya pada pelajar lain. Tapi dengan cara-cara yang kerdil. Cara-cara yang mempertontonkan laiknya sampah masyarakat. Tawuran. HHhhh. Begitulah kota depok. Saya yakin sosial kemasyarakatannya juga demikian. Irisan antar budaya juga

Sesaat sebelum ramadhan ini. Ada banyak ketegangan dan kekacauan jika mau diinventarisir satu per satu. Meregangnya hubungan interpesonal, hubungan kekerabatan dan hubungan kekeluargaan. Dan yang sering menjadi banyak persoalan adalah hubungan antara warga dengan pejabat setempat. Tabir yang kini tidak lagi menghijab segala aib berkaitan kota depok, adalah buah dari perilaku kita sebagai warga depok. Akhlak individu-individu itu menyatu menjadi akhlak kolektif. Yang baik buruknya sangat ditentukan oleh dominasi akhlak diantara keduanya. Jika baik akhlak kolektifnya, maka bisa diambil kesimpulan bahwa akhlak sosial masyarakat kota depok adalah baik. Jika sebaliknya, maka sebaliknya pulalah.
Degradasi moral masyarakat, pelajar, pejabat merupakan problem utama. Tata kelola pemerintahan yang buruk. Ketidakharmonisan masyarakat. Kriminalitas yang begitu tinggi. Pelajar yang hingga kini banyak di kalangan mereka masih tak pernah belajar. Belajar tentang dirinya, kondisi lingkunganna dan bangsanya. Kepentingan politik sesaat. Yang lebih tepat politik sesat. Dan segala macam problem-problem lain. Adalah karena ada hulu yang bermasalah. Ada cacat yang akut hingga jadi borok. Akhlak. Ya, akhlak. Jika ada sedikit orang yang menunjukkan hal yang demikian, boleh jadi cuma kamuflase. Tapi mudah-mudahan tidak. Begitulah sesaat sebelum ramadahn tahun ini tiba.

Setidaknya Saya, Anda dan kita semua masih begitu yakin bahwa kota ini masih bisa jauh lebih mempesona dibanding hari kemarin. Atau, paling minimal semua problem di atas bisa diminimalisir secara maksimal. Hingga sekalipun ada kriminalitas, ketegangan sosial dan kepentingan politik semu adalah hal yang minor. Tidak mendominasi. Dan semakin hari semakin berkurang secara signifikan. Amin. Waah, indahnya. Maka, apa yang menjadi kesadaran bersama ini, sepatutnya pula menjadi agenda amal bersama. Sebab apa? Sebab, masing-masing individu di kota ini punya kontribusi menentukan citra kota kita di mata nasional Mungkin juga internasional. Nah, karena saya, Anda dan kita semua telah menyadari, maka sadari pula bahwa di depan mata telah menunggu momentum merestrukturisasi tatanan sosial kemasyarakatan kita. Momentum memperbaiki citra kita. Momentum merevitalisasi peranan warga di kota depok. Dan momentum untuk mereduksi segala bentuk kriminalitas. Dan momentum itu kini dekat. Ramadhan.

Erwin Setiawan
Mahasiswa Prodi Akuntansi Syariah STEI SEBI Kampus Depok
Rabu, 04 Agustus 2010
Bagaimana Warga Depok Menghadapi Redenominasi Rupiah..??

Tugas BI menjaga kestabilan moneter pada dasarnya adalah memeberikan ruang kondusif bagi sektor riil untuk berkembang. Dikotomi antara keduanya sudah lama terjadi hingga kini. Nilai transaksi sektor moneter bisa dilihat data komparasinya dengan transaksi sektor riil. Padahal, pertumbuhan ekonomi bangsa ini ditumpu oleh sektor riil. Karena muara dari sistem moneter yang stabil adalah terjadinya pertumuhan di sektor riil, maka bagi saya yang jauh lebih menjadi prioritas utama Bank Indonesia kini adalah mengarah pada yang demikian. Hingga tidak lagi terjadi dikotomi antara keduanya. Namun, nampaknya jika fundamental ekonomi tidak mampu menjelaskan rasionalisasi tersebut, maka dikotomi tetap saja akan terjadi. Lihat saja kurva IS - LM. (aha..) kurva itu fiktif, tidak pernah sama sekali mencapai titik equilibrium (keseimbangan), bersinggungan saja tidak mungkin.
Bank Indonesia menjadi lebih berwibawa apabila mampu membawa sektor moneter pada kesatabilan yang sustainable dan memberikan (sekali lagi saya katakan) ruang kondusif bagi sektor rill untuk semakin ekspansif.
Saya sebagai mahasiswa ekonomi syariah secara teori mencoba memberikan tips-tips kepada warga depok dalam mendukung mata uang kita (rupiah) agar tetap kuat dan kredibel di mata internasional.
1. Rupiah setidaknya berpengaruh dalam jangka panjang oleh meningkatnya ekspor yang atraktif. Ekspor itu bermula dari adanya kemauan masyarakat dengan dukungan pemerintah untuk melakukan aktivitas perdagangan yang produktif. Artinya, semakin banyak industri kreatif, maka semakin atraktif industri dalam negeri secara agregat (makro).
2. Rupiah juga dipengaruhi oleh supply uang yang beredar di masyarakat. Maka, pastikan uang kita sedikit-sedikit dipergunakan pula untuk investasi. Atau jika menkonsumsi barang atau komoditas, pastikan selalu membeli produk dalam negeri. Ini akan memperkuat industri dalam negeri.
3. Sadari bahwa mata uang yang kini sama-sama kita pergunakan adalah fiat money. Dimana, antara nilai instrinsik dengan nilai nominal pada uang (ex : Rp. 100.000) ada gap yang sangat besar. nilai misalnya, Rp. 100.000, hanya tidak memiliki nilai instrinsiknya yang sebanding. (coba saja sobek, maka ia tidak akan ada artinya lagi). Uang tersebut di buat dengan sangat murah dan Bank Sentral meraup untung dari seignorage (selisih nominal dengan instrinsik) setiap pencetakan uang. Maka, pahami dan dukung wacana memback-up rupiah kita dengan cadangan emas yang Indonesia miliki. Maka rupiah akan menjadi stabil sebagaimana emas, dan juga tidak akan pernah melemah.
Semoga, peran-peran kecil kita akan mengguning dan akan mempercepat rupiah kita mencapai kestabilannya yang sebagaimana diharapkan. Dan kelak saya, Anda, dan kita semua warga depok bisa menjadi teladan dalam berekenomi. Karena akses kita terhadap ekonomi, begitu santun.
Waallahu alam
Erwin Setiawan
Mahasiswa Prodi Akuntansi Syariah STEI SEBI Kampus Depok